Ada 31 puskesmas di Jateng tanpa dokter gigi, beban kerja semakin berat
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

bundayuniblog.blogspot.com Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan masih ada 31 puskesmas di wilayahnya yang belum memiliki dokter spesialis gigi dan mulut.
"Beban dokter gigi di sebuah puskesmas memang berat karena harus melayani warga dari banyak desa di sebuah kecamatan," ujar Luthfi di Semarang, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Jateng bersama pengurus cabang PDGI se-Jawa Tengah.
Pentingnya Peran Organisasi Profesi
Ahmad Luthfi menekankan perlunya penguatan peran organisasi profesi dalam mendorong pemerataan layanan kesehatan gigi dan mulut.
"Profesi kedokteran gigi ini penting. Masyarakat harus dilakukan upaya pre-emptif dan preventif. Orang di desa sakit gigi baru periksa kalau sudah bengkak," katanya.
Ia mendorong PDGI untuk meningkatkan literasi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat serta memperluas layanan promotif dan preventif.
Roadmap dan Program Dokter Spesialis Keliling
Luthfi meminta PDGI Jateng segera menyerahkan roadmap (peta jalan) kedokteran gigi agar dapat dilibatkan secara aktif dalam program dokter spesialis keliling (Speling) yang digagas Pemprov Jateng.
"Selamat mengabdi untuk bangsa dan negara. Semoga pengurus baru memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Tengah," ucapnya.
Sementara itu, Pengurus Besar PDGI menyampaikan apresiasi atas gagasan program Speling.
"Luar biasa yang dikembangkan di Jawa Tengah. Ada dokter spesialis keliling. Ini patut dicontoh daerah lain," kata Sekretaris Jenderal PB PDGI drg. Eka.
Ia berharap pengurus baru PDGI Jateng dalam lima tahun ke depan dapat memberikan kontribusi nyata. Program Speling yang dijalankan Pemprov Jateng hingga 5 November 2025 telah menjangkau 722 desa dengan total sasaran sekitar 73.813 jiwa.***
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar