Seminar "It's okay not to be okay" psikolog ajak masyarakat peduli pada kesehatan mental

Gambar
PR Jabar - Kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental (mental health) semakin penting di tengah meningkatnya tuntutan hidup modern, tekanan pekerjaan, kebutuhan ekonomi serta pengaruh lingkungan dan interaksi sosial. Namun stigma negatif serta minimnya literasi menyangkut penanganan kesehatan mental masih menjadi hambatan utama bagi banyak orang. Menjawab tantangan tersebut, seminar bertema “It’s Okay Not to Be Okay” diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Ulang Tahun ke-13 Rumah Sakit Izza, dengan dukungan Yayasan Astri Bakti Insani selaku mitra penyedia fasilitas. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Al Izza Preschool, Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu (13/12). Seminar ini menghadirkan berbagai perspektif, mulai dari psikolog, psikiater, penyintas kesehatan mental, hingga caregiver dan perwakilan komunitas, sebagai ruang dialog yang terbuka, inklusif, dan penuh empati untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu kesehatan mental. Kegiatan ini bertuju...

Benarkah minum sambil berdiri berbahaya? Ini penjelasan Islam dan sains

Benarkah minum sambil berdiri berbahaya? Ini penjelasan Islam dan sains

CHANELSULSEL.COM - Kebiasaan minum sambil berdiri masih sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat terburu-buru atau berada di tempat umum.

Namun, muncul anggapan bahwa minum sambil berdiri berbahaya bagi kesehatan. Benarkah demikian? Islam dan sains memiliki pandangan masing-masing yang menarik untuk dikulas.

Pandangan Islam tentang Minum Sambil Berdiri

Dalam ajaran Islam, adab makan dan minum mendapat perhatian khusus. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk minum sambil duduk. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam beberapa hadis, di antaranya:

“Janganlah salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri.” (HR. Muslim)

Namun, terdapat pula riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah minum air zamzam dalam keadaan berdiri. Para ulama kemudian menjelaskan bahwa larangan tersebut bersifat anjuran adab (makruh), bukan haram.

Artinya, minum sambil duduk lebih utama dan dianjurkan, sedangkan minum sambil berdiri diperbolehkan dalam kondisi tertentu.

Anjuran ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan etika, ketenangan, dan kemaslahatan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk saat minum.

Penjelasan Sains dan Kesehatan

Dari sisi ilmiah, minum sambil duduk dianggap lebih baik karena membantu tubuh berada dalam kondisi rileks.

Saat duduk, otot-otot pencernaan lebih stabil sehingga air dapat masuk ke lambung dengan lebih optimal.

Beberapa ahli kesehatan menyebutkan bahwa minum sambil berdiri dapat membuat air mengalir lebih cepat ke saluran pencernaan.

Pada sebagian orang, kondisi ini berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti kembung atau iritasi ringan pada lambung, terutama jika dilakukan terlalu sering.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah kuat yang menyatakan bahwa minum sambil berdiri secara langsung menyebabkan penyakit serius. Faktor yang lebih berpengaruh terhadap kesehatan justru adalah jumlah air yang dikonsumsi, kualitas air, serta kondisi tubuh seseorang.

Minum sambil berdiri tidak serta-merta berbahaya, baik menurut Islam maupun sains. Namun, Islam menganjurkan minum sambil duduk sebagai adab yang lebih baik, sedangkan dari sisi kesehatan, posisi duduk dinilai lebih nyaman bagi sistem pencernaan.

Dengan demikian, membiasakan minum sambil duduk merupakan pilihan yang lebih bijak, menenangkan, dan sejalan dengan tuntunan agama serta prinsip kesehatan.

Meski dalam kondisi tertentu minum sambil berdiri tidak dapat dihindari, yang terpenting adalah tetap menjaga kesadaran, adab, dan pola hidup sehat.***

 

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan bantuan AI ChatGPT yang dimodifikasi oleh editor manusia untuk kenyamanan pembaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Putusan Pengadilan Nomor 1707 K/PID.SUS/2016 tentang Kasus Farmasi YONGKY SALIM

Petani Suka Makmur Bentuk Koperasi Tani Jaya untuk Kemakmuran Bersama

Jadwal KM Kelud Jakarta-Medan, Berangkat 17 Oktober 2025