Seminar "It's okay not to be okay" psikolog ajak masyarakat peduli pada kesehatan mental

Gambar
PR Jabar - Kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental (mental health) semakin penting di tengah meningkatnya tuntutan hidup modern, tekanan pekerjaan, kebutuhan ekonomi serta pengaruh lingkungan dan interaksi sosial. Namun stigma negatif serta minimnya literasi menyangkut penanganan kesehatan mental masih menjadi hambatan utama bagi banyak orang. Menjawab tantangan tersebut, seminar bertema “It’s Okay Not to Be Okay” diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Ulang Tahun ke-13 Rumah Sakit Izza, dengan dukungan Yayasan Astri Bakti Insani selaku mitra penyedia fasilitas. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Al Izza Preschool, Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu (13/12). Seminar ini menghadirkan berbagai perspektif, mulai dari psikolog, psikiater, penyintas kesehatan mental, hingga caregiver dan perwakilan komunitas, sebagai ruang dialog yang terbuka, inklusif, dan penuh empati untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu kesehatan mental. Kegiatan ini bertuju...

Nvidia Suntik Dana Rp30 Triliun ke Synopsys: Kolaborasi Raksasa untuk Otomasi Desain Chip dengan AI

Nvidia Suntik Dana Rp30 Triliun ke Synopsys: Kolaborasi Raksasa untuk Otomasi Desain Chip dengan AIbundayuniblog.blogspot.com Pada 1 Desember waktu setempat, Nvidia mengumumkan langkah investasi strategis senilai sekitar $2 miliar (sekitar Rp30,5 triliun) di Synopsys, perusahaan perangkat lunak desain semikonduktor terkemuka.

Berdasarkan perjanjian, Nvidia akan mengakuisisi saham biasa Synopsys dengan harga $414,79 per saham, memberikannya kepemilikan ekuitas sekitar 2,6%.

Synopsys dikenal sebagai penyedia inti perangkat lunak Electronic Design Automation (EDA), sebuah perangkat lunak krusial untuk desain dan manufaktur chip. Perangkat lunak mereka mendukung desain otomatis penempatan transistor dan sirkuit, serta verifikasi desain.

Dalam beberapa tahun terakhir, Synopsys fokus memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan komputasi terakselerasi untuk memodernisasi solusi desainnya.

CEO dan salah satu pendiri NVIDIA, Jensen Huang, menekankan pentingnya kolaborasi ini, "Kemitraan kami dengan Synopsys bertujuan untuk mendefinisikan ulang teknik dan desain dengan memanfaatkan kekuatan komputasi terakselerasi dan AI dari NVIDIA. Kami berencana memberdayakan para insinyur untuk menciptakan produk luar biasa yang akan membentuk masa depan."

Kerja sama ini adalah kelanjutan dari kemitraan strategis yang telah lama terjalin. Fokus utamanya adalah menggabungkan perangkat lunak desain Synopsys dengan teknologi CUDA-X dan platform simulasi AI milik NVIDIA agar proses desain berjalan lebih cepat dan efisien.

Kedua perusahaan berencana mengintegrasikan mesin desain berbasis AI milik Synopsys dengan tumpukan teknologi AI NVIDIA untuk mengotomatisasi proses desain dan verifikasi semikonduktor.

Selain itu, mereka akan bersama-sama mengembangkan lingkungan pengujian virtual berbasis teknologi kembaran digital (digital twin). Solusi ini memiliki potensi aplikasi yang luas, tidak hanya di sektor semikonduktor, tetapi juga di industri otomotif, kedirgantaraan, dan lainnya.

Teknologi yang dikembangkan bersama ini akan tersedia melalui platform cloud, memastikan akses yang mudah bagi pelanggan dari berbagai skala.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Putusan Pengadilan Nomor 1707 K/PID.SUS/2016 tentang Kasus Farmasi YONGKY SALIM

Petani Suka Makmur Bentuk Koperasi Tani Jaya untuk Kemakmuran Bersama

Jadwal KM Kelud Jakarta-Medan, Berangkat 17 Oktober 2025